Judul : Kaji Tindak Peningkatan Peran Koperasi Dan UKM Sebagai Lembaga Keuangan Komparatif
Identitas Pengarang:
Rita Yani Iyan dan Yuliani : Jurusan Ilmu Ekonomi Prodi Ekonomi Pembangunan
Fakultas Ekonomi Universitas Riau Kampus Bina Widya Km 12,5 Simpang Baru - Pekanbaru 2893
Sumber : portalgaruda.org/download_article.php?article=31491
II.
A. Perubahan
Pendapatan Setelah Menerima Kredit
Dalam jurnal ini
( bag: Perubahan Pendapatan Setelah Menerima Kredit) dapat dilihat perubahan
pendapatan responden setelah menerima kredit dari KSP di Kecamatan Tembilahan
dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel
4 diatas menunjukkan bahwa tingkat kenaikan pendapatan responden berkisar
antara Rp.200.000 – Rp.5.000.000,- dimana perubahan pendapatan sebesar
Rp.200.000 – Rp.1.169.999 merupakan tingkat perubahan pendapatan yang paling
banyak respondennya yaitu sebanyak 12 orang atau 38,71% pada KSP Subur dan 8
orang atau 50% pada KSP Usaha Bersama.
Sedangkan
perubahan pendapatan sebesar Rp.3.110.000 – Rp.4.079.999 dan ≥Rp.4.080.000
merupakan tingkat perubahan pendapatan yang paling sedikit respondennya yaitu masing-masing
2 orang atau 6,45% pada KSP Subur dan tingkat perubahan pendapatan sebesar
Rp.2.140.000 – Rp.3.109.999 merupakan tingkat perubahan pendapatan yang paling
sedikit respondennya yaitu 3 orang atau 18,75% pada KSP Usaha Bersama.
Hal ini menunjukkan bahwa kenaikan pendapatan
responden cukup besar setelah adanya pemberian kredit dari KSP dikecamatan
Tembilahan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kenaikan pendapatan responden
cukup besar setelah adanya pemberian kredit dari KSP dikecamatan Tembilahan.
Berdasarkan
perhitugan statistik dengan menggunakan Uji Tanda “Sign Test” untuk
pendapatan responden KSP Subur didapat nilai X2 hitung = 29,03 dan nilai X2
tabel pada α0,05 = 3,841, maka nilai X2 hitung lebih besar daripada X2 tabel.
Dengan demikian pernyataan H0 ditolak dan H1 diterima. Hasil Uji Tanda “Sign
Test” untuk pendapatan usaha responden KSP Usaha Bersama di dapat nilai X2 hitung
= 14,06 dan nilai X2 tabel pada α0,05 = 3,841, maka nilai X2 hitung lebih besar
daripada X2 tabel. Dengan demikian pernyataan H0 ditolak dan H1
diterima.Artinya bahwa terdapat peningkatan pendapatan anggota setelah adanya
pemberian kredit dari KSP di Kecamatan Tembilahan.
B. Perubahan
Omset Usaha Setelah Menerima Kredit
Perubahan omset
usaha setelah responden menerima kredit pada KSP di Kecamatan Tembilahan dapat
dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 5 :
Tingkat Perubahan Omset Usaha Responden pada KSP Subur dan KSP Usaha Bersama
Sumber: Data Olahan, 2011
Tabel
5 diatas menunjukkan bahwa tingkat kenaikan omset usaha responden berkisar
antara Rp.500.000 – Rp.10.000.000,- dimana perubahan omset usaha sebesar
Rp.500.000 – Rp.2.499.999 merupakan tingkat perubahan omset usaha yang paling
banyak respondennya yaitu sebanyak 14 orang atau 45,16% pada KSP Subur dan 9
orang atau 56,25% pada KSP Usaha Bersama.
Sedangkan
perubahan omset usaha ≥Rp.8.500.000 merupakan tingkat perubahan omset usaha
yang paling sedikit respondennya yaitu 1 orang atau 3,23% pada KSP Subur dan
tingkat perubahan omset usaha sebesar Rp.4.500.000 – Rp.6.499.999 merupakan
tingkat perubahan omset usaha yang paling sedikit respondennya yaitu 2 orang
atau 12,5% pada KSP Usaha Bersama. Hal ini menunjukkan bahwa kenaikan omset
usaha responden cukup besar setelah adanya pemberian kredit dari KSP
dikecamatan Tembilahan.
Berdasarkan
perhitugan statistik dengan menggunakan Uji Tanda “Sign Test” untuk
omset usaha responden KSP Subur didapat nilai X2 hitung = 29,03 dan nilai X2
tabel pada α0,05 = 3,841, maka nilai X2 hitung lebih besar daripada X2 tabel.
Dengan demikian pernyataan H0 ditolak dan H1 diterima. Hasil Uji Tanda “Sign
Test” pada responden KSP Usaha Bersama di dapat nilai X2 hitung = 14,06 dan
nilai X2 tabel pada α0,05 = 3,841, maka nilai X2 hitung lebih besar daripada X2
tabel. Dengan demikian pernyataan H0 ditolak dan H1 diterima.Artinya bahwa
terdapat peningkatan omset usaha anggota setelah adanya pemberian kredit dari
KSP di Kecamatan Tembilahan.
Daftar Pustaka
Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Indragiri Hilir.2010.Inventoris Koperasi di Kabupaten Indragiri Hilir.Tembilahan.
Firdaus, Muhammad dan Agus Edhi Susanto. 2004. Perkoperasian Sejarah, Teori dan Praktek. Bogor Selatan: Penerbit Ghalia Indonesia.
Hendar dan Kusnadi. 2005. Ekonomi Koperasi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
endrojogi. 2007. Koperasi: Asas-Asas, Teori dan Praktik. Jakarta: PT.RajaGrafindo Persada.
Irawan dan Suparmoko. 2002. Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta: Penerbit BPFE-UGM.
Judisseno, Rimsky K. 2005. Sistem Moneter dan Perbankan di Indonesia. Jakarta: Percetakan PT.Gramedia.
Kartasapoetra, dkk. 2007. Koperasi Indonesia. Jakarta: PT.Rineka Cipta.
Kasmir. 2005. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT.RajaGrafindo
Persada. 2007. Manajemen Perbankan. Jakarta: PT.RajaGrafindo Persada.
Kasmir. 2007. Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta: PT.RajaGrafindo Persada.
Nasution, Muslimin. 2008. Koperasi Menjawab Kondisi Ekonomi Nasional. Jakarta: Penerbit PIP & LPEK.
Panggabean, Riana. 2009 Analisa Komparatif Antara Koperasi Simpan Pinjam (KSP) dan Koperasi
Kredit (KOPDIT).Jurnal Volume 4, Agustus 2009:37-61. http://www.smecda.com., diakses Mei
2011.
Partomo, Tiktik Sartika dan Abd Rachman Soejoedono.2004.Ekonomi Skala Kecil/Menengah dan
Koperasi. Bogor Selatan: Penerbit Ghalia Indonesia.
PS, Djarwanto. 1989. Statistik Nonparametrik, Yogyakarta: BPFE.
Sitio, Arifin dan Halomoan Tamba.2001.Koperasi Teori dan Praktik. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Sukirno, Sadono. 2007.Makroekonomi Modern. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada.
Todaro, Michel P. 2001. Pembangunan Ekonomi, Jakarta: Erlangga.
Umar, Husein. 2011. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: Rajawali Pers.
Widiyanti, Ninik dan Y.W.Sunindhia. 2003. Koperasi dan Perekonomian Indonesia. Jakarta: PT.Rineka
Cipta dan PT.Bina Adiaksara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar